A series of short literary works to encourage and promote writing about progressive but often marginalized themes.

Kesempatan langka! Asah keterampilanmu menulis dengan bimbingan salah satu penulis terbaik Indonesia saat ini.

Penulis muda, kami ingin dengar kisah tentang ketakutan dan keberanianmu. Ikuti lomba menulis dan bantu kegiatan InterSastra berikutnya.

I don’t know how it is possible to translate from an unknown language, but I think we all do it everyday, mostly for the silent languages that are without names.

Laporan kunjungan InterSastra ke Pekan Raya Buku Frankfurt 2014.

Tantangan penerjemahan sastra di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga yang utama: (1) keahlian penerjemah; (2) kondisi kerja di penerbit; (3) apresiasi yang rendah.

Many books written in languages other than English are translated into Indonesian from an English translation. Therefore, rather than only condemning the method, we had best find a way to improve the working process of relay translation.

David Colmer, Kari Dickson, dan Kjersti Annesdatter Skomsvold merenung tentang pengalaman mereka di lokakarya penerjemahan bersama InterSastra

I have been nursing a dream to organise efforts to translate into Indonesian, publish, and promote works of literature from around the world.

Indonesia harus mulai memikirkan secara strategis untuk membawa kesusastraan Indonesia ke dunia (yang lebih luas).

Pujian paling tinggi untuk para penerjemah mungkin diucapkan oleh pemenang Hadiah Nobel Sastra 1998 dari Portugal yang juga seorang penerjemah produktif, José Saramago: sastra dunia adalah ciptaan para penerjemah.

Penerjemahan sebagai bagian penting dari kesadaran multilingualisme menjadi cara strategis untuk melindungi ciri khas setiap bahasa (beserta memori pengalaman kultural yang tertanam di dalamnya), dan sekaligus sarana untuk memahami budaya-budaya lain.